TEMANGGUNG--MICOM: Jalur Temanggung-Wonosobo macet total akibat berlangsung aksi unjuk rasa sekitar 30 ribu petani tembakau, Kamis (22/12). Mereka menolak Rancangan Peraturan Pemerintah tetang Tembakau.
Kemacetan terjadi mulai pukul 08.00 WIB hingga sekitar pukul 13.00, dari depan RM sariayam Parakan sekitar 2 km ke arah Bulu dan 2 km ke arah Kedu, di pusat Kota Parakan. Kemacetan juga terjadi dari pertigaan PDAM Parakan hingga Catwagen arah Kledung sekitar 4km.
Di daerah Bulu, antrean kendaraan didominasi para petani dari luar daerah seperti Kabupaten Purworejo dan Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.
Armada milik Pertamina yang mengangkut bahan bakar dan bus yang mengangkut kelompok study tour siswa SMA dari Wonosobo terjebak kemacetan di daerah itu hingga beberapa jam. Lainnya merupakan kendaraan pengangkut demonstran.
Ke arah Kedu kendaraan umum seperti bus AKDP dan sejumlah truk juga terjebak kemacetan. Sedangkan ke arah Kledung didominasi kendaraan bus, bak terbuka, dan mobil pengangkut demonstran. Beberapa juga nampak ada kendaraan pribadi.
Beberapa warga yang hendak lewat menuju Parakan terpaksa harus turun memarkir kendaraan di daerah Bulu, Parakan dan Kledung, lalu harus berjalan kaki sejauh dua hingga empat kilometer. Soalnya kendaraan roda dua pun tidak bisa lewat.
Di depan RM Sariayam jalan dijaga anggota TNI dan Polres Temanggung. Di depan RSK Ngesti Waluyo, Parakan, ada bekan ban dan kawat yang dibakar para demonstran sehingga menimbulkan asap berwarna hitam. Dan berbau menyengat membuat sesak nafas orang-orang yang lewat.
Petani juga membakar rokok dalam ukuran besar di Jembatan Kali Galeh. Ribuan petani lainnya membawa sejumlah bendera Koalisi Penyelamat Kretek, spanduk, tulisan dalam karton soal anti RPP pengendalian dampak produk tembakau bagi kesehatan.
Sementara itu, saat berlangsung aksi, semua toko, bengkel, dan warung di daerah Parakan tutup.
Aksi juga mengganggu aktifitas di Pasar Legi Parakan.
"Hampir dua jam sama sekali tidak ada pembeli ke pasar. Mungkin mereka takut ke sini karena ada demo,"tutur Ribut,38, pedagang di Pasar Legi Parakan.
Sembari berorasi para demonstran melakukan pawai keliling Parakan. Setelah itu, mereka melakukan doa bersama di Pertigaan Parakan. Pembacaan doa dipimpin Ketua MUI Temanggung, Yakub Mubarok.
"Aksi ini untuk membuktikan bahwa kami petani tembakau serius menolak RPP Tembakau. Ini juga menunjukan bahwa petani bersatu dan tidak mudah dipecah belah," kata Koordinator Aksi, Agus Pramudji.
Menurut Agus, kegiatan demonstrasi semacam ini akan dilakukan lagi secara kontinu di berbagai daerah penghasil tembakau. Setelah ini, katanya, petani dari daerah Jawa Timur juga akan melakukan aksi serupa.
"Ini kita masih tahu etika sehingga aksi hanya berlangsung sehari karena mengganggu lalu lintas. Selanjutnya kita lihat respon pemerintah. Kalau sampai RPP lolos, kita akan blokir semua jalan di daerah," ancamnya.
Aksi massa petani tembakau berakhir sekitar pukul 11.00. Namun jalanan masih macet hingga sekitar pukul 13.00. (TS/OL-3)
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar