RIZONA telah memasuki usia satu abad lebih, dan tetap bertahan dengan segala ciri khas yang ada sejak kali pertama pabrik ini didirikan oleh Kwee Tjong An, pada 1908.
Mulai dari alat, label, cara produksi, hingga pemasaran masih seperti dulu.
Menurut Kukuh Raharjo, orang yang dipercaya mengelola pabrik cerutu ini oleh pemiliknya Mulyadi Hartono, Rizona akan tetap bertahan meski di tengah gempuran pabrik-pabrik rokok yang terus melebarkan sayapnya di dalam negeri.
Meski tak segegap gempita pada masa keemasan pada 1942 lalu, sampai sekarang cerutu Rizona masih memiliki konsumen-konsumen setianya, yang tersebar di berbagai kota di Indoensia. Produksinya memang tidak terlalu banyak untuk ukuran sebuah pabrik rokok, tapi setiap hari selalu ada dan pemasaran tetap berjalan.
Penyebab menurunnya produksi, karena tingkat penjualan tidak seperti dulu.
Usaha penyelamatan pasar melalui ekspor pernah dilakukan, tapi akhirnya pun kandas, akibat kapasitas ekspor yang kian menyusut.
Tetapi di balik itu, Rizona punya cara tersendiri agar pabrik tetap berjalan, menghasilkan profit meski sedikit dan mampu menyerap tenaga kerja meski tak banyak. Pemasaran dilakukan dengan cara by order, hal itu untuk menekan tingkat kerugian. Pertimbangannya, apabila terus memproduksi dalam jumlah banyak tanpa memperhatikan tingkat laku di pasaran tentu akan merugi dan bisa jadi malah pabrik cerutu legendaris ini akan gulung tikar.
Pemiliknya Mulyadi Hartono, ternyata tak hanya memikirkan keuntungan semata, tetapi nasib puluhan karyawannya yang mayoritas wanita.
Uniknya, di sini karyawan tidak hanya wanita muda usia produktif akan tetapi mereka yang berusia lanjut pun masih diperkenankan bekerja selama masih mampu bekerja dengan baik.
Menurut Kukuh, apa pun yang terjadi Rizona akan terus dipertahankan agar tetap berproduksi. Sedikit namun ada, kecil tetapi tetap berjalan.
Strateginya produksi selalu menyesuaikan dengan order. Keyakinan Kukuh, jika pabrik ini akan tetap bertahan, karena memiliki ciri khas yang tidak dipunyai oleh pabrik lain, yakni bertahan dengan ciri keklasikannya.
Sumber : SM (Raditia Yoni Ariya-47)
Baca juga :
-Cerutu Rizona Riwayatmu Kini
-Rizona, Tetap Bertahan dengan Ciri Klasik
Mulai dari alat, label, cara produksi, hingga pemasaran masih seperti dulu.
Menurut Kukuh Raharjo, orang yang dipercaya mengelola pabrik cerutu ini oleh pemiliknya Mulyadi Hartono, Rizona akan tetap bertahan meski di tengah gempuran pabrik-pabrik rokok yang terus melebarkan sayapnya di dalam negeri.
Meski tak segegap gempita pada masa keemasan pada 1942 lalu, sampai sekarang cerutu Rizona masih memiliki konsumen-konsumen setianya, yang tersebar di berbagai kota di Indoensia. Produksinya memang tidak terlalu banyak untuk ukuran sebuah pabrik rokok, tapi setiap hari selalu ada dan pemasaran tetap berjalan.
Penyebab menurunnya produksi, karena tingkat penjualan tidak seperti dulu.
Usaha penyelamatan pasar melalui ekspor pernah dilakukan, tapi akhirnya pun kandas, akibat kapasitas ekspor yang kian menyusut.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Kiat BertahanTetapi di balik itu, Rizona punya cara tersendiri agar pabrik tetap berjalan, menghasilkan profit meski sedikit dan mampu menyerap tenaga kerja meski tak banyak. Pemasaran dilakukan dengan cara by order, hal itu untuk menekan tingkat kerugian. Pertimbangannya, apabila terus memproduksi dalam jumlah banyak tanpa memperhatikan tingkat laku di pasaran tentu akan merugi dan bisa jadi malah pabrik cerutu legendaris ini akan gulung tikar.
Pemiliknya Mulyadi Hartono, ternyata tak hanya memikirkan keuntungan semata, tetapi nasib puluhan karyawannya yang mayoritas wanita.
Uniknya, di sini karyawan tidak hanya wanita muda usia produktif akan tetapi mereka yang berusia lanjut pun masih diperkenankan bekerja selama masih mampu bekerja dengan baik.
Menurut Kukuh, apa pun yang terjadi Rizona akan terus dipertahankan agar tetap berproduksi. Sedikit namun ada, kecil tetapi tetap berjalan.
Strateginya produksi selalu menyesuaikan dengan order. Keyakinan Kukuh, jika pabrik ini akan tetap bertahan, karena memiliki ciri khas yang tidak dipunyai oleh pabrik lain, yakni bertahan dengan ciri keklasikannya.
Sumber : SM (Raditia Yoni Ariya-47)
Baca juga :
-Cerutu Rizona Riwayatmu Kini
-Rizona, Tetap Bertahan dengan Ciri Klasik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar