TEMANGGUNG--MICOM: Kepala
Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api, Badan Geologi Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendrasto menyatakan pihaknya
belum bisa memprediksi tipe dan arah letusan Gunung Sindoro di
perbatasan Kabupaten Temanggung-Wonosobo, Jawa Tengah.
"Sampai saat ini kami belum tahu tipe letusan dan arahnya kemana. Jadi kami hanya mengacu pada sejarah letusan sebelumnya berupa abu. Nanti kalau ternyata berkembang, alat kita akan mendeteksi," ungkap Hendrasto, Kamis (15/12) di Temanggung.
Ia mengakui memang ada asap sulvatara dengan PH atau derajat keasaman yang rendah. Hal itu menunjukan ada aktivitas magma. Selain itu juga ditemukan adanya kandungan besi dan chlor.
Namun, lanjutnya, hingga kini aktivitas Sindoro masih sulit ditebak. Bahkan bisa ada kemungkinan gunung ini kembali normal lagi. "Tapi ini juga sudah berarti ada peringatan awal," katanya.
Belakangan memang hembusan dari Gunung Sindoro terbilang tinggi. Namun kondisi itu justru membuatnya lega. Pasalnya tekanan uap yang berbentuk asap itu keluar menjadi hembusan, sehingga bisa menjadi pertanda baik. Berarti pula antara suplai magma dengan yang dikeluarkan
seimbang dan bisa mengurangi tekanan karena sudah dikeluarkan lewat gas.
"Tapi bisa ada kemungkinan juga gunung ini sedang terhenti sesaat untuk mengambil nafas lalu melanjutkan aktifitasnya lebih kencang, dan setelah ini aktifitasnya makin tinggi. Kita juga belum tahu, jadi tunggu evaluasi lagi minggu depan," ujarnya.
Sumber : MICOM (TS/OL-04)
-Puluhan Gereja Bakal Dijaga Ketat
-Pemkab tidak Siap Hadapi Letusan Gunung Sindoro
-Tipe Letusan Gunung Sindoro belum Bisa Diprediksi
"Sampai saat ini kami belum tahu tipe letusan dan arahnya kemana. Jadi kami hanya mengacu pada sejarah letusan sebelumnya berupa abu. Nanti kalau ternyata berkembang, alat kita akan mendeteksi," ungkap Hendrasto, Kamis (15/12) di Temanggung.
Ia mengakui memang ada asap sulvatara dengan PH atau derajat keasaman yang rendah. Hal itu menunjukan ada aktivitas magma. Selain itu juga ditemukan adanya kandungan besi dan chlor.
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Namun
menurutnya kandungan zat tersebut masih di bawah batas, sehingga belum
menunjukan aktivitas yang signifikan. "Memang ada sesuatu yang naik dari
bawah ke atas tapi tidak besar-besaran. Amplitudo kegempaan juga kecil
dan belum ada gejala yang tidak biasa, jadi belum ada tanda-tanda
mengarah ke letusan besar," ujarnya. Namun, lanjutnya, hingga kini aktivitas Sindoro masih sulit ditebak. Bahkan bisa ada kemungkinan gunung ini kembali normal lagi. "Tapi ini juga sudah berarti ada peringatan awal," katanya.
Belakangan memang hembusan dari Gunung Sindoro terbilang tinggi. Namun kondisi itu justru membuatnya lega. Pasalnya tekanan uap yang berbentuk asap itu keluar menjadi hembusan, sehingga bisa menjadi pertanda baik. Berarti pula antara suplai magma dengan yang dikeluarkan
seimbang dan bisa mengurangi tekanan karena sudah dikeluarkan lewat gas.
"Tapi bisa ada kemungkinan juga gunung ini sedang terhenti sesaat untuk mengambil nafas lalu melanjutkan aktifitasnya lebih kencang, dan setelah ini aktifitasnya makin tinggi. Kita juga belum tahu, jadi tunggu evaluasi lagi minggu depan," ujarnya.
Sumber : MICOM (TS/OL-04)
---------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga : -Puluhan Gereja Bakal Dijaga Ketat
-Pemkab tidak Siap Hadapi Letusan Gunung Sindoro
-Tipe Letusan Gunung Sindoro belum Bisa Diprediksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar