TEMANGGUNG--MICOM: Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menginstruksikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung melakukan upaya antisipasi bila terjadi letusan Gunung Sindoro agar tidak sampai membahayakan rakyat dan menimbulkan korban jiwa.
"Jangan abaikan fenomena alam. Harus ada upaya antisipasi untuk meminimalisir korban. Jadi harus terus dilakukan sosialisasi agar tidak membahayakan rakyat. Saya harap kalau memang rawan, ada antisipasi dulu agar jadi pertimbangan ke depan," ujar Bibit, di Temanggung, Selasa (27/12).
Menurut Bibit, pihaknya telah menerima laporan resmi terkait aktifitas Sindoro. Sejauh ini, kondisi gunung di perbatasan Temanggung - Wonosobo itu dinilai belum mengkhawatirkan. Terkait hal ini, ia meminta masyarakat lebih percaya informasi dari Badan Vulkanologi.
"Seismograf merekam perkembangan Sindoro terus. Sampai saat ini tidak membahayakan karena kandungan magma dangkal, sehingga daya dorongnya kecil," katanya.
Pengamat Gunung Sindoro dan Sumbing, Prawoto, menambahkan, hingga saat ini aktifitas Gunung Sindoro masih fluktuatif. Karena itu pihaknya belum bisa menyimpulkan lebih jauh.
"Masih fluktuatif sampai saat ini," katanya.
Sementara itu data. Kegempaan pada Senin (26/12) terjadi empat kali gempa vulkanik dalam, lima kali gempa vulkanik dangkal, satu kali tektonik lokal, dan 31 kali hembusan. Suhu berkisar antara 23-26 derajat celcius. Kelembaban udara antara 84%-88%.
"Secara visual cuaca Gunung Sindoro terang lalu mendung. Angin sedang bertiup ke arah barat. Gunung tampak lalu berkabut. Terjadi satu kali hujan skala sedang. Saat ini masih status Waspada," kata pengamat Gunung Sindoro Yuli Rahmatulloh.
Selain itu, imbuh Yuli, sampai saat ini cuaca masih kerap mendung dan berkabut. Karena itu pihaknya masih belum bisa melakukan pengukuran deformasi atau perubahan bentuk fisik gunung. Pengukuran tidak bisa dilakukan sejak 23 - 27 Desember ini. (TS/OL-3)
Mau uang gratis ? Klik Disini !
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar